Kesenian Mistis dari Sumatera Barat, Lukah Gilo
Lukah Gilo adalah kesenian tradisional masyarakat Minang, Sumatera Barat. Kesenian ini mirip dengan jailangkung yang dikendalikan oleh seorang pawang. Istilah lukah gilo berasal dari bahasa Minang, di mana lukah berarti alat tangkap ikan yang terbuat dari anyaman rotan dan gilo berarti gila. Dengan demikian, lukah gilo dapat diartikan sebagai alat tangkap ikan yang terbuat dari rotan dan dapat bergerak ke mana-mana seperti orang gila.
Lukah
gilo adalah ritual mistis yang diwariskan turun-temurun oleh nenek moyang suku
Minang. Asal muasal adanya lukah gilo adalah ketika Pulau Sumatera dikuasai
oleh Raja Adhityawarman. Kesenian ini penuh dengan kekuatan-kekuatan animisme
dan dinamisme. Tentu tidak relevan dengan kepercayaan yang ada sekarang ini.
Lukah gilo menebarkan aura mistis dan magis.
Peralatan
utama yang digunakan dalam lukah gilo adalah lukah. Lukah adalah alat penangkap
ikan yang terbuat dari anyaman rotan. Lukah memiliki bentuk memanjang dan
menyerupai kerucut. Lukah didandani seperti manusia. Bagian ujung lukah yang
lancip akan diberi batok kelapa yang merupakan lambang kepala. Di kanan dan
kiri dipasang kayu melintang yang merupakan lambang tangan. Seperti manusia,
lukah juga dipakaikan baju.
Proses
pementasan lukah gilo terdiri dari :
1)
Persiapan
2)
Pelaksanaan
3)
Penutup
Kesan dan pesan
penulis setelah menonton video rekaman Lukah Gilo :
Kesan yang saya dapatkan ketika selesai
menonton video sastra lisan ini adalah, saya merasa tersihir. Lukah Gilo yang
ditampilkan sangat baik dan saya menjadi tenggelam ketika menonton video
dokumentasinya. Selain itu, saya bersyukur bahwa Lukah Gilo masih ada dan
dilestarikan oleh masyarakat Minang. Karena saya hanya melihat penampilan Lukah
Gilo ini lewat rekaman dokumentasi, saya belum mendapatkan sepenuhnya perasaan
dan getaran yang ingin disampaikan oleh para penampil. Hal ini menjadikan saya
tertarik untuk menonton Lukah Gilo ini secara langsung.
0 komentar: